Sabtu, 09 April 2016

Akuntansi Internasional BAB 6 (Translasi Mata Uang Asing )

TRANSLASI MATA UANG ASING

ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Banyak permasalahan yang berhubungan dengan translasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabelitas nilai tukar, dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan penanganan terhadap translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan prusahaan lainnya, ataupun perbandingan dalam suatu perusahaan dari periode satu dengan periode lainnya. Dalam keadaaan ini sebuah tantangan bagi sebuah perusahaan multinational untuk memberikan penjelasan yang informatif mengenai hasil operasional dan posisi keuangan.


Terdapat tiga alasan tambahan dalam translasi mata uang asing : mencatat transaksi mata uang asing, mempehitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang`, dan berkomunikasi dengan peminat saham asing. Transaksi mata uang asing seperti pembelian produk dari cina oleh importer kanada harus ditranslasikan mata uangnya karena laporan keuangan tidak dapat dipersiapkan dari pembukuan yang menggunakan lebih dari satu mata uang.

LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asing tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam padanannya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak da transaksi yang dapat dihitung seperti pada koversi

Mata uang pada perdagangan negara-negara utama dibeli atau dijual pada pasar global. Peserta pasar termasuk bank dan perantara keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan pedagang internasional dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern. Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap. Nearaca hasil translasi mata uang asing dilakukan bai dengan translasi langsung ataupun translasi tidak langsung.

Translasi pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Sedangkan transaksi forward melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan berjaga-jaga terhadap pergerakan nilai tukar yang tidak stabil.

MASALAH
Jika nilai tukar mata uang asing relatife stabil, translasi mata uang asing keuangan tidak akan lebih sulit dari pada menstranslasikan per inchi atau kaki terhadap padananya metric tersebut. Permasalahanya adalah bagaimanapun nilai tukar tidak stabil. Hal ini akan menciptkan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.

EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi dibawah ini dapat digunakan untuk mentranskasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang merupakan translasi mata uang yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau asaat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul. yang terakhir, kurs rata-rata, yaitu nilai rat-rata biasa atau dengan pembobotan naik pada kurs historis atau saat itu.
Apakah pengaruh laporan keuangan jika menggunakan kurs historis sebagai kebalikan terhadap translasi kurs saat ini sebagai koefisien trnslasi mata uang asing? Kurs historis pada umumnya menjaga padanannya biaya awal item mata uang asing dalam laporan keuangan domestik. Penggunan kurs historis menjaga laporan keuangan dari keuntungan atau kerugian translasi mata uang asing, yaitu  dari kenaikan dan penurunan padananya dolar pada neraca mata uang asing berkaitan dkengan fluktuasi dalam nilai tukar mata uang asing diantara periode pelaporan.

Disini kita harus membedakan antara keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dengan keuntungan dan kerugian transaksi dimana keduanya merupakan keuntungan kerugian translasi mata uang asing. Transaksi mata uang asing muncul saat penjualan maupun pembelian produk yang pembayaranya dilakuan dengan menggunakan mata uang asing. Translasi mata uang asing dibutuhkan untuk mencapai catatan pembukuan keuangan dalam laporan perusahaan.

Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasanya, pertama-tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional. Tabel dibawah ini mengindentifikasikan keadaan yang membenarkan penggunaan mata uang local atau induk perusahaan sebagai mata uang fungsional.


FAS No. 52 keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing
  1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
  2. Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.

dengan begitu, penyesuaian nilai tukar asing tetap dibutuhkan walaupun perbedaan nilai tukar anatara waktu transaksi dan waktu penyelesaian. Jika laporan keuangan dipersiapkan sebelum perjanjian, penyesuaian pembukuan akan sama dengan perbedaan antara jumlah pencatatan dan jumlah yang ada yang diberikan dalam laporan keuangan.

FSAB menolak anggapan yang melihat sebuah perbedaan tergambar dari keuntungan dan kerugian pada transaksi yang stabil atau tidak, karena perbedaan semacam itu dalam praktiknya tidak bisa diaplikasikan . terdapat dua cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi yaitu :

Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal

Perspektif Ganda
Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan. Untuk tujuan keseragaman FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda untuk transaksi mata uang asing.

TRANSLASI MATA UANG ASING

Perusahaan yang beroperasi secara global menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan aset, utang, pendapatan dan beban dalam mata uang domestik yang dinyatakan dalam mata uang asing. Metode translasi mata uang asing seperti ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe: menggunakan metode nilai tukar mata uang asing tunggal dan metode nilai tukar mata uang asing ganda
  • METODE NILAI TUKAR TUNGGAL

Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu terhadap saham dan hutang asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata rata nilai tukar yang berlaku saat item itu diakui

Pada metode tunggal, laporan keuangan operasional asing (yang dilihat oleh induk sebagai kesatuan otonom) memiliki laporan domisili tersendiri: keadaan mata uang lokal dimana anak perusahaan berbisnis. Pernyataan gabungan menjaga keterhubungan laporan keuangan awal (seperti rasio keuangan) individu yang menggabungkan secara keseluruhan karena semua gabungan item laporan keuangan ditranslasikan dengan sebuah konstanta, yaitu hasil gabungan tersebut memperlihatkan perspektif nilai mata uang yang digunakan induk perusahaan. Beberapa orang salah dalam menggunakan metode ini karena menggunakan perspektif mata uang asing berlipat yang mengganggu tujuan dasar laporan keuangan gabungan.

  • METODE NILAI TUKAR GANDA


      Metode Current-Noncurrent

Pada metode ini, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancer ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis, Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.

      Metode Moneter-Nonmoneter

Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menukarkan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Aset dan kewajiban moneter (contoh: klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang di masa yang akan datang) ditranslasikan dengan kurs saat ini. Item nonmoneter (aset tetap, investasi jangka panjang, dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan dalam konsep current-noncurrent. Tidak seperti metode current-noncurrent, metode ini melihat aset dan kewajiban moneter sebagai risiko nilai tukar. Oleh karena item moneter dimasukkan dalam kas, penggunaan kurs saat ini untuk translasi mata uang asing, item tersebut menghasilkan padanannya mata uang domestik yang merefleksikan nilai yang dapat dicapai atau nilai penyelesaian. Hal tersebut juga merefleksikan perubahan dalam  mata uang domestik padanannya pada kewajiban jangka panjang dalam periode di mana nilai tukar berubah, menghasilkan indikator waktu atas efek nilai tukar.

      Metode Kurs Sementara

Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak merubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya merubah unit peruntungannya saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Pada GAAP AS, nilai kas dihitung berdasarkan jumlah yang dimiliki saat tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan dalam jumlah yang diharapkan akan diterima atau dibayar pada waktu jatuh temponya. Aset dan kewajiban lain-lain dihitung dengan harga uang yang berlaku pada saat item diterima atau terjadi (harga perolehan). Persediaan dihitung berdasarkan harga yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar. Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal. Secara spesifik, aset yang dihitung harga perolehannya pada laporan pada mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis, Pendapatan dan beban ditranslasikan pada kurs yang berlaku saat transaksi terjadi, walaupun kurs rata-rata disarankan apda saat transaksi pendapatan atau beban sangat besar.

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING

Praktik akuntansi translasi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional. Oleh karena inisiatif pelaporan keuangan di Amerikas Serikat merepresentasikan kejadian di negara lain, beberapa perspektif historis tentang Akuntansi Translasi Mata Uang Asing di Negara tersebut.

Pra 1965

Sebelum tahun 1965, praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh bab 12 dariAccounting Research Bulletin No 43, Pernyataan tersebut mengadvokasi metodecurrent-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugian translasi mata uang asing bersih diakui dalam pendapatan lancar, sementara keuntungan translasi mata uang asing ditangguhkan dalam akun tunda di neraca pembukuan dan digunakan untuk menutup kerugian translasi mata uang asing dalam periode yang akan datang.

1965-1975

ARB No. 43 memperbolehkan beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus, persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Utang jangka panjang terjadi untuk mendapatkan aset jangka panjang yang disajikan ulang dengan kurs saat ini saat terdapat perubahan besar dalam nilai tukar (kemungkinan permanen).

1975-1981

FASB mengeluarkan FAS no 8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementara. Sama pentingnya, penangguhan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dan transaksi harus diakui dalam pendapatan saat periode perubahan kurs.

1981-sekarang
FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards no 52 tahun 1981 sebagai respons terhadap ketidak puasan masyarakat terhadap FAS No. 8.

GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21

FAS 52 dan versi terbaru IAS 21 bertujuan untuk:
  1. Menampilkan, dalam laporan keuangan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer  yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional) 
  2. Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.


Tujuan-Tujuan tersebut berdasarkan konsep mata uang fungsional. Ingat, kembali bahwa mata uang fungsional secara keseluruhan adalah mata uang ekonomi primer yang beroperasi dan menghasilkan arus kas. Lebih jauh, mata uang fungsional menunjukkan pilihan metode translasi mata uang asing yang digunakan untuk tujuan usaha gabungan dan disposisi keuntungan dan kerugian nilai tukar.

Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional

Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
  1. Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
  2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
  3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.


Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
  1. Aset dan kewajiban serta item nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
  2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
  3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.

Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.

TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang domestik jauh di bawah nilai aslinya.  FASB memutuskan untuk menentang penyesuaian inflasi sebelum translasi mata uang asing, maka,  FAS No. 52 membutuhkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasional asing yang berdomisili di negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi, yang akan mempertahankan nilai padanan dolar konstan terhadap aset dengan mata uang asing, karena mereka ditranslasikan pada kurs  historis (dengan metode kurs sementara).

TRANSLASI MATA UANG ASING DI MANA SAJA
Bagi yang awam terhadap ekonomi di Benua Amerika dan Eropa tentu tidak akan mengetahui bila Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA), Accounting Standard Board Inggris serta International Accounting Standards Boards berpartisipasi dalam pertimbangan yang menghasilkan FAS No. 52, sehingga terdapat beberapa kesamaan dari Standar translasi mata uang asing di negara Kanada, Inggris dan Amerika. Berikut ini penjelasan mengenai translasi mata uang asing di beberapa belahan dunia:
  • Standar Kanada fokus pada utang asing jangka panjang. Di Kanada, keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing ditangguhkan dan diamortisasi karena tidak diakui sebagai pendapatan. Kanada telah mengeluarkan berkas exposure draft kedua yang mengajukan eliminasi pendekatan penangguhan dan amortisasi
  • Di Inggris, bila anak perusahaan berada di negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi dan mata uang fungsionalnya adalah mata uang lokal, laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu terhadap level harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini., sementara di Amerika, dilakukan translasi dengan menggunakan metode kurs sementara.
  • Jepang mengubah standar mereka untuk menggunakan metode kurs saat ini pada semua kondisi, dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.
Sumber: 
Frederick D. S. Choi, Gary K. Meek. Akuntansi Internasional 1. Salemba Empat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar