TRANSLASI MATA UANG ASING
ALASAN TRANSLASI MATA UANG
ASING
Banyak permasalahan yang berhubungan
dengan translasi mata uang asing muncul dari fakta bahwa nilai relatif mata
uang asing hampir tidak pernah stabil. Tingkat variabelitas nilai tukar,
dikombinasikan dengan perbedaan antara metode translasi mata uang asing dan
penanganan terhadap translasi mata uang asing keuntungan dan kerugian, semakin
mempersulit untuk dapat membandingkan hasil suatu perusahaan dengan prusahaan
lainnya, ataupun perbandingan dalam suatu perusahaan dari periode satu dengan
periode lainnya. Dalam keadaaan ini sebuah tantangan bagi sebuah perusahaan
multinational untuk memberikan penjelasan yang informatif mengenai hasil
operasional dan posisi keuangan.
Terdapat tiga alasan tambahan
dalam translasi mata uang asing : mencatat transaksi mata uang asing,
mempehitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang`, dan
berkomunikasi dengan peminat saham asing. Transaksi mata uang asing seperti
pembelian produk dari cina oleh importer kanada harus ditranslasikan mata
uangnya karena laporan keuangan tidak dapat dipersiapkan dari pembukuan yang
menggunakan lebih dari satu mata uang.
LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI
Translasi mata uang asing
tidaklah sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik.
Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter,
seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang
dalam padanannya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik, dan tidak da
transaksi yang dapat dihitung seperti pada koversi
Mata uang pada perdagangan
negara-negara utama dibeli atau dijual pada pasar global. Peserta pasar
termasuk bank dan perantara keuangan lainnya, perusahaan bisnis, individu, dan
pedagang internasional dihubungkan oleh jaringan komunikasi modern. Transaksi mata uang asing bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward,
atau pasar swap. Nearaca hasil translasi mata uang asing dilakukan bai dengan
translasi langsung ataupun translasi tidak langsung.
Translasi pada pasar forward
adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah
ditetapkan untuk masa yang akan datang. Sedangkan transaksi forward melibatkan
pembelian spot dan penjualan forward yang simultan berjaga-jaga terhadap
pergerakan nilai tukar yang tidak stabil.
MASALAH
Jika nilai tukar mata uang asing
relatife stabil, translasi mata uang asing keuangan tidak akan lebih sulit dari
pada menstranslasikan per inchi atau kaki terhadap padananya metric tersebut.
Permasalahanya adalah bagaimanapun nilai tukar tidak stabil. Hal ini akan
menciptkan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP
KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi dibawah ini
dapat digunakan untuk mentranskasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang
domestik. Pertama, kurs saat ini, adalah kurs yang berlaku pada tanggal laporan
keuangan. Kedua, adalah kurs historis, yang merupakan translasi mata uang yang
berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau asaat
kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul. yang terakhir, kurs
rata-rata, yaitu nilai rat-rata biasa atau dengan pembobotan naik pada kurs
historis atau saat itu.
Apakah pengaruh laporan keuangan
jika menggunakan kurs historis sebagai kebalikan terhadap translasi kurs saat
ini sebagai koefisien trnslasi mata uang asing? Kurs historis pada umumnya
menjaga padanannya biaya awal item mata uang asing dalam laporan keuangan
domestik. Penggunan kurs historis menjaga laporan keuangan dari keuntungan atau
kerugian translasi mata uang asing, yaitu dari kenaikan dan penurunan
padananya dolar pada neraca mata uang asing berkaitan dkengan fluktuasi dalam
nilai tukar mata uang asing diantara periode pelaporan.
Disini kita harus membedakan
antara keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dengan keuntungan dan
kerugian transaksi dimana keduanya merupakan keuntungan kerugian translasi mata
uang asing. Transaksi mata uang asing muncul saat penjualan maupun pembelian
produk yang pembayaranya dilakuan dengan menggunakan mata uang asing. Translasi
mata uang asing dibutuhkan untuk mencapai catatan pembukuan keuangan dalam
laporan perusahaan.
Transaksi Mata Uang Asing
Perbedaan karakteristik pada
transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang dipengaruhi oleh mata uang
asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu mata uang akan tetapi
dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasanya, pertama-tama
pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional. Tabel
dibawah ini mengindentifikasikan keadaan yang membenarkan penggunaan mata uang
local atau induk perusahaan sebagai mata uang fungsional.
FAS No. 52 keputusan pihak yang
berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang asing, mengamanatkan persyaratan
untuk transaksi mata uang asing
- Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
- Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata uang fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka saat itu.
dengan begitu, penyesuaian nilai tukar asing tetap dibutuhkan walaupun
perbedaan nilai tukar anatara waktu transaksi dan waktu penyelesaian. Jika laporan
keuangan dipersiapkan sebelum perjanjian, penyesuaian pembukuan akan sama
dengan perbedaan antara jumlah pencatatan dan jumlah yang ada yang diberikan
dalam laporan keuangan.
FSAB menolak anggapan yang melihat sebuah perbedaan tergambar dari
keuntungan dan kerugian pada transaksi yang stabil atau tidak, karena perbedaan
semacam itu dalam praktiknya tidak bisa diaplikasikan . terdapat dua cara untuk
melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian transaksi yaitu :
Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal,
penyesuaian nilai tukar (baik stabil atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian
terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan
perjanjiannya merupakan kejadian tunggal
Perspektif
Ganda
Pada perspektif transaksi ganda,
penerimaan piutang krona mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan
yang memberikan tambahan pendapatan. Untuk tujuan keseragaman FAS No.52
membutuhkan metode pembukuan transaksi ganda untuk transaksi mata uang asing.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Perusahaan yang beroperasi secara
global menggunakan berbagai metode untuk menunjukkan aset, utang, pendapatan dan
beban dalam mata uang domestik yang dinyatakan dalam mata uang asing. Metode
translasi mata uang asing seperti ini dapat diklasifikasikan ke dalam dua tipe:
menggunakan metode nilai tukar mata uang asing tunggal dan metode nilai tukar
mata uang asing ganda
- METODE NILAI TUKAR TUNGGAL
Metode ini mengaplikasikan nilai
tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu terhadap saham dan hutang
asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata rata nilai tukar
yang berlaku saat item itu diakui
Pada metode tunggal, laporan keuangan
operasional asing (yang dilihat oleh induk sebagai kesatuan otonom) memiliki
laporan domisili tersendiri: keadaan mata uang lokal dimana anak perusahaan
berbisnis. Pernyataan gabungan menjaga keterhubungan laporan keuangan awal
(seperti rasio keuangan) individu yang menggabungkan secara keseluruhan karena
semua gabungan item laporan keuangan ditranslasikan dengan
sebuah konstanta, yaitu hasil gabungan tersebut memperlihatkan perspektif nilai
mata uang yang digunakan induk perusahaan. Beberapa orang salah dalam
menggunakan metode ini karena menggunakan perspektif mata uang asing berlipat
yang mengganggu tujuan dasar laporan keuangan gabungan.
- METODE NILAI TUKAR GANDA
Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, asset lancar
yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancer ditranslasikan ke dalam
mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat
ini. Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs
historis, Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya
depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional
tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode
yang dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs
historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini menggunakan skema
klasifikasi neraca untuk menukarkan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
Aset dan kewajiban moneter (contoh: klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah
tagihan dengan mata uang di masa yang akan datang) ditranslasikan dengan kurs
saat ini. Item nonmoneter (aset tetap, investasi jangka panjang, dan
persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis. Item laporan laba rugi
ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang dijelaskan dalam konsep current-noncurrent.
Tidak seperti metode current-noncurrent, metode ini melihat
aset dan kewajiban moneter sebagai risiko nilai tukar. Oleh karena item moneter
dimasukkan dalam kas, penggunaan kurs saat ini untuk translasi mata uang asing, item tersebut
menghasilkan padanannya mata uang domestik yang merefleksikan nilai yang dapat
dicapai atau nilai penyelesaian. Hal tersebut juga merefleksikan perubahan
dalam mata uang domestik padanannya pada kewajiban jangka panjang dalam
periode di mana nilai tukar berubah, menghasilkan indikator waktu atas efek
nilai tukar.
Metode
Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi mata
uang asing tidak merubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya
merubah unit peruntungannya saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing
neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan
penilaian aktual. Pada GAAP AS, nilai kas dihitung berdasarkan jumlah yang
dimiliki saat tanggal neraca. Piutang dan utang dinyatakan dalam jumlah yang
diharapkan akan diterima atau dibayar pada waktu jatuh temponya. Aset dan
kewajiban lain-lain dihitung dengan harga uang yang berlaku pada saat item
diterima atau terjadi (harga perolehan). Persediaan dihitung berdasarkan harga
yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar. Pada metode kurs sementara,
item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai
saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar
perhitungan awal. Secara spesifik, aset yang dihitung harga perolehannya pada
laporan pada mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis, Pendapatan dan
beban ditranslasikan pada kurs yang berlaku saat transaksi terjadi, walaupun
kurs rata-rata disarankan apda saat transaksi pendapatan atau beban sangat
besar.
PENGEMBANGAN AKUNTANSI
TRANSLASI MATA UANG ASING
Praktik akuntansi translasi mata
uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya
kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter
internasional. Oleh karena inisiatif pelaporan keuangan di Amerikas Serikat
merepresentasikan kejadian di negara lain, beberapa perspektif historis tentang
Akuntansi Translasi Mata Uang Asing di Negara tersebut.
Pra
1965
Sebelum tahun 1965, praktik
translasi mata uang asing masih dipandu oleh bab 12 dariAccounting Research
Bulletin No 43, Pernyataan tersebut mengadvokasi metodecurrent-noncurrent.
Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap
pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan dalam
keuntungan selama periode yang ada. Kerugian translasi mata uang asing bersih
diakui dalam pendapatan lancar, sementara keuntungan translasi mata uang asing
ditangguhkan dalam akun tunda di neraca pembukuan dan digunakan untuk menutup
kerugian translasi mata uang asing dalam periode yang akan datang.
1965-1975
ARB No. 43 memperbolehkan
beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam
keadaan khusus, persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Utang
jangka panjang terjadi untuk mendapatkan aset jangka panjang yang disajikan
ulang dengan kurs saat ini saat terdapat perubahan besar dalam nilai tukar
(kemungkinan permanen).
1975-1981
FASB mengeluarkan FAS no 8 pada
tahun 1975. Pernyataan ini secara signifikan mengubah praktik perusahaan asing
AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing
kurs sementara. Sama pentingnya, penangguhan keuntungan dan kerugian translasi
mata uang asing tidak diperbolehkan lagi. Keuntungan dan kerugian translasi
mata uang asing dan transaksi harus diakui dalam pendapatan saat periode
perubahan kurs.
1981-sekarang
FASB mengeluarkan Statement
of Financial Accounting Standards no 52 tahun 1981 sebagai respons
terhadap ketidak puasan masyarakat terhadap FAS No. 8.
GAMBARAN STANDAR NO.
52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
FAS 52 dan versi terbaru IAS 21
bertujuan untuk:
- Menampilkan, dalam laporan keuangan gabungan, hasil keuangan dan keterhubungan dihitung dengan mata uang primer yang dikonsolidasikan antara laporan induk dan anak perusahaan bisnis (dengan mata uang fungsional)
- Menyediakan informasi yang secara umum kompatibel dengan efek ekonomi yang diharapkan pada perubahan nilai tukar pada ekuitas dan arus kas perusahaan.
Tujuan-Tujuan tersebut
berdasarkan konsep mata uang fungsional. Ingat, kembali bahwa mata uang fungsional
secara keseluruhan adalah mata uang ekonomi primer yang beroperasi dan
menghasilkan arus kas. Lebih jauh, mata uang fungsional menunjukkan pilihan
metode translasi mata uang asing yang digunakan untuk tujuan usaha gabungan dan
disposisi keuntungan dan kerugian nilai tukar.
Translasi saat Mata Uang Lokal
adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang
digunakan adalah:
- Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
- Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
- Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.
Translasi
saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
- Aset dan kewajiban serta item nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
- Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
- Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.
Translasi saat Mata Uang Asing
adalah Mata Uang Fungsional
Usaha gabungan asing mungkin akan
tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang asing saat mata uang
fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan
akan dihitung ulang dari mata uang lokal ke dalam mata uang fungsional (metode
kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs
saat ini.
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai
eksternal mata uangnya telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan
kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam
kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan padanannya mata uang
domestik jauh di bawah nilai aslinya. FASB memutuskan untuk menentang
penyesuaian inflasi sebelum translasi mata uang asing, maka, FAS No. 52
membutuhkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasional
asing yang berdomisili di negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi,
yang akan mempertahankan nilai padanan dolar konstan terhadap aset dengan mata
uang asing, karena mereka ditranslasikan pada kurs historis (dengan
metode kurs sementara).
TRANSLASI MATA UANG ASING DI MANA SAJA
Bagi yang awam terhadap ekonomi di Benua Amerika dan Eropa tentu tidak akan
mengetahui bila Canadian Institute of Chartered Accountants (CICA), Accounting
Standard Board Inggris serta International Accounting Standards Boards
berpartisipasi dalam pertimbangan yang menghasilkan FAS No. 52, sehingga
terdapat beberapa kesamaan dari Standar translasi mata uang asing di negara
Kanada, Inggris dan Amerika. Berikut ini penjelasan mengenai translasi mata
uang asing di beberapa belahan dunia:
- Standar Kanada fokus pada utang asing jangka panjang. Di Kanada, keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing ditangguhkan dan diamortisasi karena tidak diakui sebagai pendapatan. Kanada telah mengeluarkan berkas exposure draft kedua yang mengajukan eliminasi pendekatan penangguhan dan amortisasi
- Di Inggris, bila anak perusahaan berada di negara dengan tingkat inflasi yang sangat tinggi dan mata uang fungsionalnya adalah mata uang lokal, laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu terhadap level harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini., sementara di Amerika, dilakukan translasi dengan menggunakan metode kurs sementara.
- Jepang mengubah standar mereka untuk menggunakan metode kurs saat ini pada semua kondisi, dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.
Sumber:
Frederick D. S. Choi, Gary K. Meek. Akuntansi
Internasional 1. Salemba Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar