NPM :27212813
Kelas :4EB12
Mata Kuliah :Etika Profesi Akuntansi
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI
Merupakan suatu sistem yang menunjukan keterkaitan tujuan
dan fundamental yang diharapkan dapat di gunakan dalam pembentukan standar yang
konsiten yang mampu menjelaskan arti, tujuan serta keterbatasan akuntansi dan
pelaporan
sumber : google image
- Pada tingkatan teori tertinggi (Level 1) Dalam kerangka konseptual menyatakan ruang lingkup dan tujuan pelaporan keuangan
- Pada tingkatan selanjutnya (Level 2) Mendefinisikan dan mengidentifikasikan karakterisitik kualitatif dari informasikeuangan dalam elemen laporan keuangan
- Pada tingkat operasional yang lebih rendah (Level 3) Berkaitan dengan prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan tentang pengukuran dan elemen laporan keuangan2
Kerangka konseptual FASB mencakup 4 bagian yaitu :
- Tujuan pelaporan keuangan
- Karakteristik-karakteristik kualitatif informasi keuangan
- Elemen – elemen laporan keuangan
- Panduan – panduan pengoprasian
Berikut akan di
jelaskan satu persatu bagian – bagian dalam kerangka konseptual :
1. TUJUAN-TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN
FASB mulai bekerja
dengan kerangka konseptual dengan melihat pada tujuan-tujuan dasar dari
pelaporan keuangan, menetukan tujuan – tujuan ini memerlukan jawaban atas
beberapa pertanyaan dasar yang kemudian disimpulkan oleh FASB bahwa
tujuan-tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang :
- Berguna bagi mereka yang membuat keputusan investasi dan kredit
- Membantu untuk memperkirakan arus kas dimasa depan
- Mengidentifikasi sumber daya ekonomis (asset ), klaim atas sumber daya tersebut (kewajiban) serta perubahan pada sumber daya dan klaim tersebut.
2. KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI
AKUNTANSI
Praktik akuntansi yang dipilih seharusnya adalah praktik
yang memberikan informasi keuangan berguna paling banyak untuk membuat sebuah
keputusan. Untuk menjadi berguna, informasi harus memiliki
karakteristik-karakteristik kualitatif sebagai berikut:
RELEVANSI
Informasi akuntansi memiliki relevansi (relevance) jika
dapat membuat perbedaan dalam sebuah keputusan. Informasi yang relevan memiliki
nilai prediktif atau nilai umpan balik maupun keduanya. Nilai prediktif
(predictive value) membantu pengguna meramalkan kejadian-kejadian dimasa
datang. Nilai umpan balik ( feedback value) menguatkan atau memperbaiki
ekspektasi sebelumnya. Selain itu, informasi akuntansi memiliki relevansi jika
dianggap tepat waktu (timely). Informasi tersebut harus harus tersedia bagi
pembuat keputusan sebelum ia kehilangan kemampuannya mempengaruhi keputusan.
DAPAT DIANDALKAN
Kesalahan dan reliabilitas informasi berarti informasi itu
terbebas dari kesalahan dan bias. Agar dapat diandalkan, informasi akuntansi
harus diverivikasi, agar dapat membuktikan bahwa informasi tersebut terbebas
dari kesalahan dan bias. Informasi tersebut juga harus merupakan penyajian yang
jujur atas apa yang seharusnya dengan berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Terakhir , Informasi harus netral dimana informasi tersebut tidak boleh
dipilih, dibuat, atau disajikan sesuai keinginan sekelompok pengguna yang
berkepentingan diatas yang lainnya. Untuk menjamin keandalan, akuntan publik
bersertifikat melakukan audit terhadap laporan keuangan.
DAPAT DIBANDINGKAN
Informasi akuntansi tentang perusahaan paling berguna ketika
dapat dibandingkan dengan informasi akuntansi tentang perusahaan lainnya.
Perbandingan atau komparabilitas dihasilkan ketika perusahaan-perusahaan yang
berbeda menggunakan prinsip-prinsip akuntansi yang sama. Secara konseptual,
perbandingan juga harus memperluas metode yang digunakan oleh perusahaan dalam
mematuhi prinsip-prinsip akuntansi. Metode-metode akuntansi mencakup biaya
persediaan FIFO, LIFO serta berbagai metode depresiasi (penyusutan). Pada titik
ini, perbandingan metode tidak diperlukan, bahkan untuk perusahaan-perusahaan
pada industry yang sama. Satu-satunya kebutuhan akuntansi adalah setiap
perusahaan harus mengungkapkan metode-metode akuntansi yang digunakan. Dengan
pengungkapan tersebut, pengguna eksternal dapat menentukan apakah informasi
keuangan dapat dibandingkan.
KONSISTENSI
Konsistensi berarti sebuah perusahaan menggunakan
prinsip-prinsip dan metode-metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Ketika informasi keuangan telah dilaporkan secara konsisten , laporan keuangan
membolehkan analisis tren yang berarti dalam perusahaan.
Sebuah perusahaan dapat beralih ke metode akuntansi yang
baru yaitu dengan melakukan hal tersebut, manajemen harus membenarkan bahwa
metude yang baru akan menghasilkan informasi keuangan yang berarti. Pada tahun
perubahan terjadi , perubahan harus di ungkapkan pada catatan atas laporan
keuangan. Pengungkapan tersebut membuat pengguna laporan keuangan wasapa
terhadap kurangnya konsistensi.
3. ELEMEN-ELEMEN LAPORAN KEUANGAN
Bagian yang penting dari kerangka konseptual akuntansi
adalah seperangkat definisi yang mengambarkan istilah-istilah dasar yang
digunakan dalam akuntansi. FASB mengacu pada seperangkat definisi ini sebagai
elemen-elemen laporan keuangan (elements of financial statement). Elemen-elemen
ini mencakup beberapa istilah seperti asset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban. Oleh Karen itu elemen-elemen yang
sangat penting, menjadi penting bahwa mereka harus dibatasi dengan tepat dan
diterapkan secara universal. Elemen pokok ini telah berlaku secara umum di dunia usaha dan setiap elemen
akan saling terkait dengan elemen lainnya.
4. PANDUAN-PANDUAN PENGOPERASIAN
Pada kerangka konseptual , FASB mengakui kebutuhan akan
panduan pengoprasian yang dikelompokan menjadi
tiga panduan yaitu : asumsi , prinsip, dan kendala panduan- panduan ini telah
dibuat dengan baik dan diterima dalam akuntansi . panduan – panduan tersebut
akan di jelaskan sebagai berikut :
- Asumsi (assumption) merupakan dasar bagi proses akuntansi.
Asumsi di bagi menjadi 4 yaitu :
1.
Asumsi unit moneter
2.
Asumsi entitas ekonomi
3.
Asumsi periode waktu
4.
Asumsi kelangsungan usaha
- Prinsip (principle) merupakan aturan khusus yang mengindikasikan bagaimana kejadian- kejadian ekonomi harus dilaporkan dalam proses akuntansi.
Prinsip dalam akuntansi dibagi 4
yaitu :
1.
Prinsip pengakuan pendapatan
2.
Prinsip penandingan
3.
Prinsip pengungkapan penuh
4.
Prinsip biaya
- Kendala (constraint) merupakan proes dalam akuntansi yang memungkinkan terjadinya penyimpangan prinsip-prinsip tersebut dibawah kondisi-kondisi tertentu. Kendala- kendalanya adalah sebagai berikut :
1.
Materialitas
Kendala Matrealistis berkaitan
dengan dampak suatu pos terhadap kondisi keuangan dan operasional perusahaan
secara keseluruhan. Suatu pos dikatakan material ketika memiliki kemungkinan
untuk mempengaruhi keputusan investor dan kreditur yang jujur. Pos tersebut
menjadi tidak material jika tidak memiliki dampak terhadap pembuat keputusan.
Pendek kata, jika pos tersebut tidak membuat perbedaan pada pembuat keputusan,
GAAP tidak harus diikuti. Untuk menentukan materialitas dari jumlah, akuntan
biasanya membandingkannya dengan pos tertentu seperti total asset, total
kewajiban dan laba bersih.
2.
Konservatisme
Kendala Konservatisme menyatakan
bahwa ketika anda berada dalam keraguan, sebaiknya anda memiliki metode yang
tampaknya paling tidak mungkin untuk menyajikan terlalu tinggi asset dan laba.
Hal ini bukan berarti asset dan laba disajikan terlalu rendah. Conservative
memberikan panduan yang beralasan untuk situais-situasi sulit : jangan pernah menyajikan terlalu tinggi
atas asset dan laba.
SUMBER :
ACCOUNTING PRINCIPLES (JERRY. J. WEYGANDT, DONALD E.
KIESO, PAUL D. KIMMEL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar