TUGAS 1
KARANGAN ILMIAH, KARANGAN NON ILMIAH, DAN METODE ILMIAH
KARANGAN ILMIAH, KARANGAN NON ILMIAH, DAN METODE ILMIAH
1. KARANGAN ILMIAH
A. Pengertian
Karangan Ilmiah
Karangan
ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan
diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika
keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
B. Macam-macam Karangan Ilmiah
- Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan penelitian. Misalnya laporan penelitian yang didanai oleh Fakultas dan Universitas, laporan ekskavasi arkeologis yang dibiayai oleh Departemen Kebudayaan, dsb.
- Skripsi adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana strata satu (Si).
- Tesis adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata dua (S2), yaitu Master.
- Disertasi adalah tulisan ilmiah untuk mendapat gelar akademik strata tiga (S3), yaitu Doktor.
- Surat pembaca adalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi suatu tulisan ilmiah.
- Laporan kasus adalah tulisan mengenai kasus-kasus yang ada yang dilandasi dengan teori.
- Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya ilmiah dalam kurun waktu tertentu. Misalnya Biologi-calAnthropohgy in the Americas: ¡900-2000.
- Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.
- Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah. Monograf ini dapat berupa tesis ataupun disertasi.
- Referat adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang lain.
- Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.
C. Ciri-ciri
karangan ilmiah
- Menyajkan fakta objektif secara sistematis
- Penulisan cermat, tepat dan benar serta tidak membuat terkaan
- Tidak mengejar keuntungan pribadi
- Tidak menonjolkan perasaan
- Sistematis
- Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa pendukung
- Tidak Persuasif
- Tidak Argumentatif
- Tidak Melebih lebihkan sesuatu
D. Contoh Karangan
Ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.
Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah kami uraikan maka masalah yang akan kami bahas:
1. Apa dampak dari merokok?
2. Zat apa yang terkandung di dalam dan yang paling berbahaya?
3. Upaya apa yang dilakukan bagi perokok di sekolah?
4. Apa aktor penyebab perilaku merokok pada remaja?
1.3.TUJUAN PENELITIAN
-Untuk mengetahui Bahaya merokok.
-Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab perilaku merokok pada remaja.
-Untuk mengetahui apa itu rokok.
1.4.METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan adalah:
-Deskriptif
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan
1.5.SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Metode Penelitian
1.5.Sistematika penulisan
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1.Pengertian Rokok
2.2.Dampak dari merokok
2.3.Faktor penyebab merokok pada remaja
2.4.Upaya mengatasi rokok
BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1.Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
3.2.Reaksi pembakaran rokok
3.3.Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
3.4.Tar dan Asap Rokok
3.5.Gas CO (Karbon Mono Oksida)
3.6.Nikotin dan kerja nikotin
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Pengertian Rokok
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru-paru mereka.
Kebiasaan merokok telah menjadi budaya diberbagai bangsa di belahan dunia. Mayoritas perokok diseluruh dunia ini, 47 persen adalah populasi pria sedangkan 12 persen adalah populasi wanita dengan berbagai kategori umur. Latar belakang merokok beraneka ragam, di kalangan remaja dan dewasa pria adalah faktor gengsi dan agar disebut jagoan, malahan ada salah satu pepatah menarik yang digunakan sebagai pembenar atas kebiasaan merokok yaitu `ada ayam jago diatas genteng, ngga merokok ngga ganteng`. Sedangkan kalangan orang tua, stres dan karena ketagihan adalah faktor penyebab keinginan untuk merokok.
Berbagai alasan dan faktor penyebab untuk merokok diatas biasanya kalah seandainya beradu argumen dengan pakar yang ahli tentang potensi berbahaya atas apa ditimbulkan dari kebiasaan merokok baik bagi dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Harus diakui banyak perokok yang mengatakan bahwa merokok itu tidak enak tetapi dari sekian banyak pamflet, selebaran, kampanye anti rokok, sampai ke bungkus rokoknya diberi peringatan akan bahaya kesehatan dari rokok, tetap tak bisa mengubris secara massal berkurangnya kebiasaan merokok dan jumlah perokok
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah kami uraikan maka masalah yang akan kami bahas:
1. Apa dampak dari merokok?
2. Zat apa yang terkandung di dalam dan yang paling berbahaya?
3. Upaya apa yang dilakukan bagi perokok di sekolah?
4. Apa aktor penyebab perilaku merokok pada remaja?
1.3.TUJUAN PENELITIAN
-Untuk mengetahui Bahaya merokok.
-Untuk mengetahui faktor – faktor penyebab perilaku merokok pada remaja.
-Untuk mengetahui apa itu rokok.
1.4.METODE PENELITIAN
Metode yang kami gunakan adalah:
-Deskriptif
-Kajian pustaka dilakukan dengan mencari literatur di internet da buku – buku panduan
1.5.SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Metode Penelitian
1.5.Sistematika penulisan
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1.Pengertian Rokok
2.2.Dampak dari merokok
2.3.Faktor penyebab merokok pada remaja
2.4.Upaya mengatasi rokok
BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1.Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
3.2.Reaksi pembakaran rokok
3.3.Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
3.4.Tar dan Asap Rokok
3.5.Gas CO (Karbon Mono Oksida)
3.6.Nikotin dan kerja nikotin
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
4.2.Saran
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada
kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian
di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16,
Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah
Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke
Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.
Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa
orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol
masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih
jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya
yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang
bukan perokok.
2.2. Dampak dari merokok
2.2. Dampak dari merokok
Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh
perokok, tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan
ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas
karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen,
benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan
perylene adalah sebaian dari beribu – ribu zat di dalam rokok.
Jumlah kematian dan klaim perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia
(WHO), setiap satu jam, tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia.
Kalau dihitung satu tahun terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan
oleh tembakau rokok. Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang
sebagian besar merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu
juga asap dari rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang
halus yang dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau
bahan bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini
berbanding terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang
bersifat abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata
dalam tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga
mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan
produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena
adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah
memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas.
Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok
akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian
terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber)
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.
Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.
Sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif,
perokok pasif lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang
paling banyak. Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan
menimbulkan kecanduan kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :
Gelisah, tangan gemetar (tremor)
Cita rasa / selera makan berkurang
Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.
2.3. Faktor penyebab merokok pada remaja
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
CO, Tar, dan Nikotin tersebut berpengaruh terhadap syaraf yang menyebabkan :
Gelisah, tangan gemetar (tremor)
Cita rasa / selera makan berkurang
Ibu-ibu hamil yang suka merokok dapat kemungkinan keguguran kandungannya.
2.3. Faktor penyebab merokok pada remaja
Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor orangtua dan keluarga
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.
2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).
3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Iklan rokok ternyata…
Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu.
Nah, jika kamu sudah terperangkap dalam status perokok saat ini, tenang saja. Ada berbagai upaya pencegahan jika kamu ingin berubah.
2.4. Upaya mengatasi rokok
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering dijadikan tempat merokok.
Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok, lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.
2. Temanku merokok
Banyak fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok (Al Bachri, 1991).
3. Pribadiku
Ada yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut, konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Iklan rokok ternyata…
Iklan-iklan di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu.
Nah, jika kamu sudah terperangkap dalam status perokok saat ini, tenang saja. Ada berbagai upaya pencegahan jika kamu ingin berubah.
2.4. Upaya mengatasi rokok
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering dijadikan tempat merokok.
Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Jika karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan adalah:
Pikirkanlah hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh
ketika masa krisis karena berhenti merokok (biasanya 1,5 sampai 2 minggu)
Minumlah banyak air putih, makan banyak sayur dan buah-buahan setiap kali
timbul keinginan untuk merokok
Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri
Berolahraga yang menyennagkan dan disukai secara teratur dan terukur
Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.
Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:
Berbicara atau berkomunikasilah dengan orang lain dan tetaplah menyibukkan diri
Berolahraga yang menyennagkan dan disukai secara teratur dan terukur
Pijatlah daerah punggung dan leher, lalu tariklah napas dalam-dalam.
Jika karena ketergantungan, maka putuskan semua hubungan antara rokok dan kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan dengan tips berikut ini:
Jika ingin merasakan rokok di tangan, bermainlah dengan
barang-barang lain seperti pensil, pena, atau membaca buku
Jika ada keinginan untuk menyalakan rokok, jauhkan rokok dari jangkauan dan
buanglah korek api
Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok
Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah dll
Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.
Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Jika biasa merokok sesudah makan, segeralah bangkit dari duduk setelah makan, gosok gihi dan pergilah berjalan atau lakukan kegiatan yang membuat lupa pada rokok
Jika merokok disertai dengan minum kopi, maka ganilah kopi dengan jus buah dll
Jika merokok untuk menenangkan diri, maka cobalah untuk mengingat bahaya merokok dapat mengakibatkan penyakit jantung, paru-paru, kanker, stroke, keguguran, dll.
Berikut ini beberapa tips yang perlu diperhatikan:
Tanyalah pada diri sendiri, apakah ada teman, saudara, atau tetangga yang
menderita salah satu penyakit di atas. Bayangkan jika penyakit tersebut
menyerang diri kita sendiri.
Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.
Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi masalah yang ada.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk membantu mengalihkan perhatian dari rokok.
Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang niat berhenti merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan menjadi pengingat agar keinginan berhenti merokok tercapai.
BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1. Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Jika keinginan untuk merokok sangat kuat, lakukanlah olahraga ringan seperti berjalan-jalan atau lakukan kegiatan yang menjadi kegemaran atau hobi Anda.
Jika berpikir bahwa merokok dapat membuat kita menjadi tenang atau nyaman, maka katakanlah dan akuilah secara jujur bahwa rokok tidak mungkin bisa mengatasi masalah yang ada.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu melibatkan keluarga, teman, dan saudara untuk membantu mengalihkan perhatian dari rokok.
Jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan yang akan dipilih atau perilaku apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
Buatlah pernyataan untuk berhenti merokok, kemudian bacalah pernyataan tentang niat berhenti merokok di depan teman atau saudara atau anggota keluarga yang akan menjadi pengingat agar keinginan berhenti merokok tercapai.
BAB III
ZAT YANG TERKANDUNG DALAM ROKOK
3.1. Rokok dan Reaksi Kimia (Pembakaran)
Proses pembakaran rokok tidaklah berbeda dengan proses pembakaran bahan-bahan
padat lainnya. Rokok yang terbuat dari daun tembakau kering, kertas dan zat
perasa, dapat dibentuk dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (O),
Nitrogen (N) dan Sulfur (S) serta unsur-unsur lain yang berjumlah kecil. Rokok
secara keseluruhan dapat diformulasikan secara kimia yaitu sebagai
(CvHwOtNySzSi).
Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok
Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.
CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))
3.2. Reaksi pembakaran rokok
Dua reaksi yang mungkin terjadi dalam proses merokok
Pertama adalah reaksi rokok dengan oksigen membentuk senyawa-senyawa seperti CO2, H2O, NOx, SOx, dan CO. Reaksi ini disebut reaksi pembakaran yang terjadi pada temperatur tinggi yaitu diatas 800oC. Reaksi ini terjadi pada bagian ujung atau permukaan rokok yang kontak dengan udara.
CvHwOtNySzSi + O2 -> CO2+ NOx+ H2O + SOx + SiO2 (abu) ((pada suhu 800oC))
3.2. Reaksi pembakaran rokok
Reaksi yang kedua adalah reaksi pemecahan struktur kimia rokok menjadi senyawa
kimia lainnya. Reaksi ini terjadi akibat pemanasan dan ketiadaan oksigen.
Reaksi ini lebih dikenal dengan pirolisa. Pirolisa berlangsung pada temperatur
yang lebih rendah dari 800oC. Sehingga rentang terjadinya pirolisa pada bagian
dalam rokok berada pada area temperatur 400-800oC. Ciri khas reaksi ini adalah
menghasilkan ribuan senyawa kimia yang strukturnya komplek.
CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))
reaksi pirolisa
Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.
3.3. Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
CvHwOtNySzSi -> 3000-an senyawa kimia lainnya + panas produk ((pada suhu 400-800oC))
reaksi pirolisa
Walaupun reaksi pirolisa tidak dominan dalam proses merokok, tetapi banyak senyawa yang dihasilkan tergolong pada senyawa kimia yang beracun yang mempunyai kemampuan berdifusi dalam darah. Proses difusi akan berlangsung terus selagi terdapat perbedaan konsentrasi. Tidak perlu disangkal lagi bahwa titik bahaya merokok ada pada pirolisa rokok. Sebenarnya produk pirolisa ini bisa terbakar bila produk melewati temperatur yang tinggi dan cukup akan Oksigen. Hal ini tidak terjadi dalam proses merokok karena proses hirup dan gas produk pada area temperatur 400-800oC langsung mengalir kearah mulut yang bertemperatur sekitar 37oC.
3.3. Rokok dan proses penguapan uap air dan nikotin
Selain reaksi kimia, juga terjadi proses penguapan uap air dan nikotin yang
berlangsung pada temperatur antara 100-400oC. Nikotin yang menguap pada daerah
temperatur di atas tidak dapat kesempatan untuk melalui temperatur tinggi dan
tidak melalui proses pembakaran. Terkondensasinya uap nikotin dalam gas
tergantung pada temperatur, konsentrasi uap nikotin dalam gas dan geometri
saluran yang dilewati gas.
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.
3.4. Tar dan Asap Rokok
Pada temperatur dibawah 100oC nikotin sudah mengkondensasi, jadi sebenarnya sebelum gas memasuki mulut, kondensasi nikotin telah terjadi. Berdasarkan keseimbangan, tidak semua nikotin dalam gas terkondensasi sebelum memasuki mulut sehingga nantinya gas yang masuk dalam paru-paru masih mengandung nikotin. Sesampai di paru-paru, nikotin akan mengalami keseimbangan baru, dan akan terjadi kondensasi lagi.
Jadi, ditinjau secara proses pembakaran, proses merokok tidak ada bedanya dengan proses pembakaran kayu di dapur, proses pembakaran minyak tanah di kompor, proses pembakakaran batubara di industri semen, proses pembakaran gas alam di industri pemanas baja dan segala proses pembakaran yang melibatkan bahan bakar dan oksigen. Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi, tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas produksi pembakaran rokok ke paru- paru mereka.
3.4. Tar dan Asap Rokok
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi
paru – paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis
kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru – paru (
penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan perokok ).Racun
kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan
di urine.TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit
kanker kantung kemih. Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah dan
mengurangi kemampuan sel – sel darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh
tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :
Batuk-batuk atau sesak napas
Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas,
lidah atau bibir.
3.5. Gas CO (Karbon Mono Oksida)
Tar dan asap rokok merangsang jalan napas, dan tar tersebut tertimbun disaluran itu yang menyebabkan :
Batuk-batuk atau sesak napas
Tar yang menempel di jalan napas dapat menyebabkan kanker jalan napas,
lidah atau bibir.
3.5. Gas CO (Karbon Mono Oksida)
Gas CO juga berpengaruh negatif terhadap jalan napas dari pembuluh darah.
Karbon mono oksida lebih mudah terikat pada hemoglobin daripada oksigen. Oleh
sebab itu, darah orang yang kemasukan CO banyak, akan berkurang daya angkutnya
bagi oksigen dan orang dapat meninggal dunia karena keracunan karbon mono
oksida. Pada seorang perokok tidak akan sampai terjadi keracunan CO, namun
pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit, dengan lambat
namun pasti akan berpengaruh negatif pada jalan napas dan pada pembuluh darah.
3.6. Nikotin dan kerja nikotin
3.6. Nikotin dan kerja nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf,
mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko
terkena penyakit jantung.Selain itu zat ini paling sering dibicarakan dan
diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah,
menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan
ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang
dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin
berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena
nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui
aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat
ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat
ditemukan pada cairan gusi.
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah, berhubungan erat terjadinya serangan jantung
Saat merokok, nikotin mulai diserap aliran darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat di reseptor nikotinat antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang terikat di reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus accumbens (nAcc). Dopamin itulah yang diyakini menimbulkan perasaan tengan dan nyaman. Tak heran bila perokok akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu.
Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress.
Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena rasa ketagihan terhadap nikotin. Peran verenicline berfungsi sebagai pemutus rantai adiksi. Biasanya nikotin berikatan dengan reseptor 42, namun nanti yang akan berkaitan dengan reseptor 42 adalah verenicline yang bekerja dengan dua cara. Pertama, verenicline menstimulasi reseptor untuk melepaskan dopami secara pasrial, tujuanya untuk mengurangi gejala putus obat berupa pusing, sulit berkosentrasi atau badmood yang ditimbulkan dari proses berhenti merokok.
Kedua, verenicline menghalangi nikotin yang menempel di reseptor. Jadi bila merokok kembali, nikotin tidak dapat menempel di reseptor, sehingga mengurangi rasa nikmat dari rokok tersebut. = Verenicline dapat diberikan pada perokok dewasa atau minimal usia 18 tahun yang ingin berhenti merokok. Verenicline dapat diberikan pada perokok berat maupun ringan. Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan secara perlahan-lahan. Untuk mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan waktu selama tiga bulan, baik bagi perokok berat atau ringan.
Efek samping verenicline adalah mual, nyeri kepala, insomnia dan mimpi abnormal. Meski demikian, manfaat yang ditimbulkan dari berhenti merokok jauh lebih besar karena dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4 ribu bahan kimia dan 250 zat karsinogenik.
Bahkan bahan kimia yang ditemukan pada asap tembakau (rokok) seperti aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon monoksida dan toluene sama seperti yang ditemukan pada bahan industri. Jadi dapat dibayangkan bukan dampak buruk rokok?
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak dampak negativnya dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
4.2. Saran
Setelah membaca kartulis ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.
Nikotin merangsang bangkitnya adrenalin hormon dari anak ginjal yang menyebabkan :
- Jantung berdebar-debar
- Meningkatkan tekanan darah serta kadar kolesterol dalam darah, berhubungan erat terjadinya serangan jantung
Saat merokok, nikotin mulai diserap aliran darah dan diteruskan ke otak. Nikotin terikat di reseptor nikotinat antikolinergik 42 di ventral tegmental area (VTA). Nikotin yang terikat di reseptor 42 akan melepaskan dopamin di nucleus accumbens (nAcc). Dopamin itulah yang diyakini menimbulkan perasaan tengan dan nyaman. Tak heran bila perokok akan kembali merokok untuk memperoleh efek nyaman itu.
Bila perokok mulai mengurangi atau berhenti merokok maka asupan nikotin berkurang dan pelepasan dopamin juga berkurang, akibatnya timbul gejala putus obat berupa iritabilitas dan stress.
Hal itu menyebabkan jalan untuk berhenti merokok menjadi sulit karena rasa ketagihan terhadap nikotin. Peran verenicline berfungsi sebagai pemutus rantai adiksi. Biasanya nikotin berikatan dengan reseptor 42, namun nanti yang akan berkaitan dengan reseptor 42 adalah verenicline yang bekerja dengan dua cara. Pertama, verenicline menstimulasi reseptor untuk melepaskan dopami secara pasrial, tujuanya untuk mengurangi gejala putus obat berupa pusing, sulit berkosentrasi atau badmood yang ditimbulkan dari proses berhenti merokok.
Kedua, verenicline menghalangi nikotin yang menempel di reseptor. Jadi bila merokok kembali, nikotin tidak dapat menempel di reseptor, sehingga mengurangi rasa nikmat dari rokok tersebut. = Verenicline dapat diberikan pada perokok dewasa atau minimal usia 18 tahun yang ingin berhenti merokok. Verenicline dapat diberikan pada perokok berat maupun ringan. Dosis awal yang diberikan ringan yang ditingkatkan secara perlahan-lahan. Untuk mencapai kesembuhan berhenti merokok, dibutuhkan waktu selama tiga bulan, baik bagi perokok berat atau ringan.
Efek samping verenicline adalah mual, nyeri kepala, insomnia dan mimpi abnormal. Meski demikian, manfaat yang ditimbulkan dari berhenti merokok jauh lebih besar karena dalam sebatang rokok terkandung lebih dari 4 ribu bahan kimia dan 250 zat karsinogenik.
Bahkan bahan kimia yang ditemukan pada asap tembakau (rokok) seperti aseton, butan, arsenic, cadmium, karbon monoksida dan toluene sama seperti yang ditemukan pada bahan industri. Jadi dapat dibayangkan bukan dampak buruk rokok?
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak dampak negativnya dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiakan terus berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka.Namun hal itu masih sulit dilakukan di Indonesia.
4.2. Saran
Setelah membaca kartulis ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.
2. KARANGAN NON ILMIAH
A. Pengertian
Karangan Nonilmiah
Karangan Non Ilmiah
(Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang
berupa kisah rekaan. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan
umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
B. Macam-Macam
Karangan Non Ilmiah
- Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif. Sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas.
- Dongeng : Suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup.
- Novel : Bentuk sastra yang paling popular di dunia. Yang merupakan karya sastra yang mempunyai unsure intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan.
- Drama : Suatu aksi atau perbuatan. Adalah suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh actor.
C. Ciri-ciri
karangan non ilmiah
- ditulis berdasarkan fakta pribadi,
- fakta yang disimpulkan subyektif,
- gaya bahasa konotatif dan populer,
- tidak memuat hipotesis,
- penyajian dibarengi dengan sejarah,
- bersifat imajinatif,
- situasi didramatisir,
- bersifat persuasive
- tanpa dukungan bukti
D. Contoh
Karangan Non Ilmiah
Kabayan Sakit
Kabayan sedang menderita pilek dan batuk. Malam sebelumnya Kabayan memang
terkena hujan ketika pulang dari rumah Pak RT.
Kabayan pun dianter Nyi
Iteung pergi ke Puskesmas.
Pulang dari Puskesmas, Kabayan merasa yakin bahwa sakitnya akan segera sembuh.
Pak Mantri yang sangat baik itu, memberinya 2 macam obat yang harus diminum.
Sore hari ketika Kabayan harus minum obat, Nyi Iteung tidak nampak.
“Lagi ke rumah Abah kali ya.” gumam Kabayan.
Kabayan pun meminum obat yang didapatnya dari Puskesmas.
Tak lama kemudian Nyi Iteung datang, dan dengan terheran-heran dia menyaksikan
Kabayan sedang meloncat-loncat.
“Kang Kabayan, udah sembuh? Baru minum obat kok sudah langsung olah raga?”
tanya Nyi Iteung.
“Akang… bukan… sedang.. olah .. raga Nyi..” kata Kabayan sambil terengah-engah.
“Tapi tadi Akang lupa membaca label di botol obat batuk. Disitu ditulis, kocok
dahulu sebelum diminum.”
Rupanya Kabayan meloncat-loncat supaya obatnya bisa dikocok di dalam perut.
Nyi Iteung menjadi bertambah bingung dengan penjelasan Kabayan.
3. METODE ILMIAH
A. Pengertian
Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan
suatu prosedur atau urutan langkah yang harus dilakukan untuk melakukan suatu
proyek ilmiah. Metode ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran
(Almadk ,1939). Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang
harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Metode
ilmiah berdasatkan dari dua suku kata yaitu metode dan ilmiah. Seandainya kita
artikan satu-persatu makna dari kata-kata tersebut yakni :
1. Metode
Metode dapat diartikan
sebagai sebuah cara yaitu cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai
maksud dan tujuan tertentu.
2. Ilmiah
Ilmiah : bersifat ilmu;
secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Diatur oleh
atau sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu pasti: prosedur ilmiah. Sistematis atau
akurat dalam cara ilmu pasti.
Secara umum dan
keseluruhan metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan
melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan
fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis
tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Bagaimana menurut para
ahli? Ini adalah beberapa pendapat para ahli diantaranya:
- Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
- Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi.
B. Tujuan
Mempelajari Metode Ilmiah
Tujuan adalah salah satu
bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk karena itu dalam penulisan
ilmiah kita tidak bias asal tulis atau tidak mengindahkan kaidah-kaidah dala
penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai metodenya agar
tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca dikemudian hari. Ini
adalah beberapa tujuan kita mempelajari metode ilmiah :
- Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis.
- Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah.
- Untuk meningkatkan keterampilan,baik dalam menulis,menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
- Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
- Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
- Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
C. Sikap
Ilmiah
Istilah sikap dalam bahasa
Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari
bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang
bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An
attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions
to aparcitular class of social situation”.
Rumusan di atas diartikan
bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif
dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap
terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung
untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan
dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin
(1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang
diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang
ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau
berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui
langkah-langkah ilmiah.
Beberapa sikap ilmiah
dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para
ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
- Sikap ingin tahu
- Sikap kritis
- Sikap obyektif
- Sikap ingin menemukan
- Sikap tekun
D. Langkah-Langkah
Pelaksanaan Penulisan Ilmiah
- Masalah: berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji berbagai literatur relevan.
- Rumusan masalah: Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
- Pengajuan hipotesis: Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
- Metode/strategi pendekatan penelitian: Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain penelitian yang sesuai.
- Menyusun instrumen penelitian: Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.
- Mengumpulkan dan menganalisis data: Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara kualitatif.
- Simpulan: Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
E. CONTOH KASUS METODE ILMIAH
Pada tahun 1994, untuk menunjukkan keuntungan-keuntungan
dari pemerintahan komunis, pemerintah Cina mengundang pemanufaktur mobil
seluruh dunia untuk membuat rencana desain mobil untuk memenuhi kebutuhan
populasinya yang padat. Satu gelombang kekayaan baru tiba-tiba menciptakan
sejumlah besar keluarga kalangan menegah Cina dengan cukup uang untuk membeli
dan merawat mobil pribadi. Cina siap bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan
asing untuk menciptakan dan mengoperasikan pabrik-pabrik mobil di wilayahnya.
Pabrik-pabrik ini tidak hanya memproduksi mobil untuk persediaan pasar internal
Cina, namun juga membuat mobil-mobil untuk ekspor ke luar negeri dan yang pasti
mampu menghasilkan ribuan lapangan kerja baru.
Pemerintah Cina mensyaratkan bahwa mobil baru yang akan
diproduksi harganya harus lebih dari $5000, berukuran kecil, cukup untuk
keluarga dengan satu anak, cukup kuat untuk bertahan melewati jalanan Cina yang
terbilang kurang baik, tidak hanya menghasilkan polusi, menggunakan suku cadang
yang sebagian besar buatan Cina, dan diproduksi melalui perjanjian kerja sama
antara Cina dengan perusahaan asing. Para ahli mengantisipasi bahwa
pabrik-pabrik baru ini tidak akan
banyak menggunakan otomatisasi, namun menggunakan
teknologi padat karya agar bisa memanfaatkan tenaga kerja Cina yang murah. Pasar Cina merupakan peluang yang sangat baik bagi
General Motors, Ford, dan Chysler, serta perusahaan-perusahaan mobil terkemuka
di Jepang, Eropa, dan Korea. Dengan populasi 1,2 miliar jiwa dan dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi tahun hampir dua digit, Cina memperkirakan bahwa dalam 40
tahun ke depan, antara 200 sampai 300 juta kendaraan bermotor akan dibeli oleh warga
Cina.
Namun demikian, kalangan pecinta lingkungan menentang
keinginan pemanufakturan mobil untuk menjawab panggilan pemerintah Cina.
Menurut mereka, pasar energy dunia, khususnya minyak, sebagian besar didasarkan
pada fakta bahwa Cina, dengan populasinya yang besar, menggunkan tingkat energi
yang relatif sedikit. Pada tahun 1994, konsumsi minyak per individu di Cina
hanya seperenam Jepang, dan seperempat Taiwan. Jika konsumsi di Cina naik hanya
dalam tingkat sedang sekalipun seperti tingkat konsumsi di Korea Selatan, maka
Cina akan mengkonsumsi dua kali jumlah minyak yang dikonsumsi Amerika Serikat.
Saat ini, Amerika mengkonsumsi seperempat persediaan minyak tahunan dunia, dan
sekitar separuhnya diimpor dari negara lain.
Seberapa pun bebas-polusinya deain mobil baru tersebut,
pengaruh kumulatif terhadap lingkungan dari semakin banyaknya mobil di dunia
tidak akan bisa dihindari. Bahkan mobil-mobil bebas polusi menghasilkan karbon
dioksida saat pembakaran bahan bakar, sehingga otomatis semakin memperburuk
pengaruh rumah kaca. Para teknisi menyatakan bahwa akan cukup sulit, jika tidak
bisa dikatakan tidak mungkin, untuk memproduksi mobil bebas-polusi seharga di
bawah $5000. Konverter catalytic saja, yang bertugas menekan polusi, harganya
$200 per mobil. Sebagai tambahan, pengilangan minyak Cina di desain untuk
menghasilkan bensin dengan kadar timah yang tinggi. Dan untuk mengubahnya agar
bisa memproduksi bensin dengan kadar timah yang rendah diperlukan investasi
yang kemungkinan besar tidak ingin dilakukan oleh pemerintah Cina.
Sebagian perusahaan mobil mempertimbangkan membuat desain
mobil listrik karena Cina memiliki cadangan batu bara yang melimpah dan bisa
dipakai untuk menghasilkan listrik. Pembangunan sistem pembangkit listrik
seperti ini juga memerlukan investasi raksasa yang kemungkinan besar juga tidak
diminta pemerintah Cina. Lebih jauh lagi, karena batu bara termasuk bahan bakar
fosil, maka mengganti mobil berbahan bakar minyak dengan mobil listrik namun
menggunakan pembakaran batu bara, tetap saja akan menghasilkan jumlah karbon
dioksida yang cukup besar ke atmosfer.
Banyak pejabat pemerintah yang juga menghawatirkan
implikasi-implikasi politik setelah Cina menjadi konsumen minyak terbesar
dunia. Jika Cina menambah konsumsi minyak, maka mereka harus mengimpor semuanya
dari negera-negara eksporter minyak dunia, dan ini membawa risiko-risiko
politik, ekonomi, militer yang lumayan besar. Banyak pejabat yang
menghawatirkan kalau-kalau Cina nanti akan menjual senjata untuk membeli minyak
dari Iran dan Irak, yang dalam hal ini akan memperbesar risiko terjadinya
konfrontasi militer. Pendek kata, karena persediaan minyak dunia terbatas,
kenaikan permintaan kemungkinan besar akan menaikan potensi konflik.
Analisis:
Dari kasus ini, pendekatan yang paling baik menurut kami
adalah biaya dan keuntungan. Teknologi pengendalian polusi berhasil
mengembangkan metode-metode yang efektif, namun biaya yg diperlukan relatif
mahal. Teknik pengendalian polusi udara termasuk penggunaan bahan bakar dan
prosedur pembakaran yang lebih bersih menggunakan filter atau penyaring polusi.
Namun, ada kemungkinan para produsen mobil tersebut melakukan investasi terlalu
besar untuk perlatan pengendalian polusi. Biaya dari kerugian yang diakibatkan
dari bahan pencemar ini sangat tinggi.
Kesimpulan:
- Jika dilihat dari sudut pandang etika, perusahaan-perusahaan mobil dunia menyerahkan rancangan mobil mereka ke Cina merupakan sesuatu yang tidak bisa dipandang sebagai hal yang salah. Hubungan antara dua atau beberapa pihak yang sehat, pada dasarnya asas saling memberi dan menerima (take and give) harus berupaya diwujudkan.
- Pendekatan yang paling baik adalah biaya dan keuntungan. Tekonologi pengendalian polusi berhasil mengembangkan metode-metode yang efektif, namun biaya yg diperlukan relatif mahal. Teknik pengendalian polusi udara termasuk penggunaan bahan bakar dan prosedur pembakaran yang lebih bersih menggunakan filter atau penyaring polusi. Namun, ada kemungkinan para produsen mobil tersebut melakukan investasi terlalu besar untuk perlatan pengendalian polusi.
- Tindakan intervensi merupakan tindakan yang wajar apabila suatu negara seperti Amerika Serikat guna membantu keberhasilan upaya perusahaan asal negara yang melakukan kerja sama ekonomi di luar negeri, dalam hal ini negara Cina. Karena setiap negara pada dasarnya selalu ingin memperjuangkan kepentingannya dan memperoleh keuntungan politis dan ekonomi dalam hubungannya dengan negara lain dan hendaknya diupayakan agar terlihat sebagai hal yang bukan sebagai intervensi, sehingga tetap terkesan elegan di mata dunia internasional.
- Berdasarkan kasus diatas dapat dikatakan bahwa kasus ini berhubungan dengan metode ilmiah, karena kasus tersebut mempunyai data dan fakta.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar