A. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi di suatu negara
Berdasarkan
teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang
yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah
suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi
pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan
mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi
pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i). Suatu
pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana
tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi
sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang.
Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri
untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari
investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa dean (Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 18, 3).
Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.
Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam
pembangunan ekonomi di Negara-negara sedang berkembang. Hal ini terjadi dalam
berbagai bentuk. Modal investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan
melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah dengan demikian menaikkan
laju pemasaran modal. Selain itu, tabungan dan investasi yang rendah mencermikan
kurangnya modal di Negara keterbelakangan teknologi. Bersama dengan modal uang
dan modal fisik, modal investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga
ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-teknik produksi maju,
pembaharuan produk, dan lain-lain. Selain itu juga melatih tenaga kerja
setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat
pembangunan ekonomi Negara terbelakang. Pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya
dan tahun yang akan datang sangat mempengaruhi peneneman modal asing ke dalam
negeri.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi Investasi, antara lain:
1) Nilai Tukar
Secara teoritis dapmpak perubahan tingkat/nilai
tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti. Shikawa (1994),
mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat lagsung
lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua
saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestic. Dalam jangka pendek,
penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh
negativenya pada absorbs domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing
effect. Karna penurunan tingka kurs ini akan menyebabkan nilai riil asset
maasyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan
selanjutnya akan menurunkan permintaan domestic masyarakat. Gejala diatasi pada
tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran/alokasi
modal pada investasi.
Pada sisi penewaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relative tidak menentu. Panurunan nilai tukar mata uang domestic akan menaikkan produk-roduk import yang diukur dengan mata uang domestic dan ekspor (traded goods) ralatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non treaded goods), sehingga didapatkan kenyataannya nilai tukar mata uang domestic akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.
2) Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga mempunyai pengaruh signifikan pada
dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang
modal atua bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan
output/barang final.
3) Tingkat Inflasi
Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa dean (Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 18, 3).
Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi di masa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.
Ada beberapa factor yang mempengaruhi Investasi, antara lain:
1) Nilai Tukar
Pada sisi penewaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relative tidak menentu. Panurunan nilai tukar mata uang domestic akan menaikkan produk-roduk import yang diukur dengan mata uang domestic dan ekspor (traded goods) ralatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non treaded goods), sehingga didapatkan kenyataannya nilai tukar mata uang domestic akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.
2) Tingkat Suku Bunga
3) Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negative pada tingkat investasi
hal ini disebabkan karna tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko
proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflsai yang tinggi dapat
mengurangi rata-rata masa jauh pinjam modal serta menimbulkan distrosi
informasi tentang harga-harga relative. Dismping itu menurut greene dan
pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi dinyatakan sebagai ukuran
ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam
mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tigkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat inflasi yang membumbung, pemerintahan sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestic juga berpengaruh pada investasi secara tida langsung melali pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.
4) Suku Bunga
Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tigkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat inflasi yang membumbung, pemerintahan sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestic juga berpengaruh pada investasi secara tida langsung melali pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.
4) Suku Bunga
Suku bunga merupakan factor yang sangat penting dalam
menarik investasi karna sebagian besar investasi biasanya dibiayai dari
pinjaman bank. Jika suku bunga pinjaman turun maka akan medorong investor untuk
meminjam modal dan dengan pinjaman modal tersebut maka ia akan melakukan
investasi.
5) Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat Negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat provinsi dan kota atau kabupaten
5) Pendapatan nasional per kapita untuk tingkat Negara (nasional) dan PDRB per kapita untuk tingkat provinsi dan kota atau kabupaten
Pendapatan nasional per kapita dan PDRB per kapita merupakan
cermin daya beli masyarakat atau pasar. Makin tinggi daya beli masyarakat suatu
Negara atau daerah (yang dicerminkan oleh Pendapatan nasional per kapita atau
PDRB perkapita) maka akan menarik Negara atau daerah tersebut untuk
berinvestasi.
6) Kondisi Sarana dan Prsarana
6) Kondisi Sarana dan Prsarana
Investasi membutuhkan sarana dan prasarana pendukung. sarana
dan prasarana pendukung tersebut meliputi sarana dan prasarana transportasi,
komunikasi, utilitas, pembuangan limbah, dan lain-lain. Contoh sarana dan
prasarana transportasi: jalan, terminal, pelabuhan, Bandar udara dan lain-lain.
Telekomunikasi: jaringan telepon kabel maupun nirkabel, jaringan internet,
prasarana dan asrana pos. sedangkan contoh dari utilitas: air bersih, listrik,
dan lain-lain.
7) Birokrasi Perijinan
7) Birokrasi Perijinan
Birokrasi Perijinan merupakan factor yang sangat penting
dalam mempengaruhi investasi karena birokrasi yang panjang memperbesar biaya
bagi investor. Birokrasi yang panjang memperbesar biaya bagi pengusaha karena
akan memperpanjang waktu beurursan dengan aparat. Padahal bagi pengusaha, watu
adalah uang. Kemungkinan yang lain, birokrasi yang panjang membuka peluang
oknum aparat pemerintah untuk menarik suap dari para pengusaha dalam rangka
memperpendek birokrasi tersebut.
8) Kualitas SDM
8) Kualitas SDM
Manusia yang berkualitas akhir-akhir ini merupakan daya
tarik investasi yang cukup penting. Sebabnya adalah teknologi yang dipakai oleh
para pengusaha makin lama makin modern. Teknologi tersebut menuntut
keterampilan lebih dari tenaga kerja.
9) Peraturan dan undang-undang ketenaga kerjaan
9) Peraturan dan undang-undang ketenaga kerjaan
Peraturan undag-undang ketenagakerjaan ini antara lain
menyangkut peraturan tentang pemutusan hubungan kerja (PHK), upah minimum,
kontrak kerja, dan lain-lain.
10) Stabilitas polotik dan Keamanan
10) Stabilitas polotik dan Keamanan
Stabilitas polotik dan Keamanan penting bagi investor karena
akan menjamin kelangsungan investasinya untuk jangka panjang.
11) Faktor-faktor social budaya
11) Faktor-faktor social budaya
Contoh faktor social budaya ini misalnya selera masyarakat
terhadap makanan. Orang jawa pedalaman misalnya lebih senang masakan yang manis
rasanya, sedangkan orang jawa pesisiran lebih senang maskan yang asin rasanya.
B. Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Ekonomi
1) Faktor Sumber Daya Manusia,
Sama halnya dengan proses pembangunan,
pertumbuhan ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan
faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan
tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan
memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
2) Faktor Sumber Daya Alam,
B. Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan dan Perubahan Ekonomi
1) Faktor Sumber Daya Manusia,
2) Faktor Sumber Daya Alam,
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya
alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam
saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam
yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah,
kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
3) Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola
kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin
canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian
aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4) Faktor Budaya,
3) Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,
4) Faktor Budaya,
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN, dan sebagainya.
5) Sumber Daya Modal,
5) Sumber Daya Modal,
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan
meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal
sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena
barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
6) Manajemen
6) Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang sangat dibutuhkan untuk
mengelola perekonomian modern, terutama bagi perekonomian yang sangat
mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik terkadang jauh lebih
berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang berlimpah, dan teknolohi
tinggi. Suatu perekonomian yang tidak terlalu mengandalkan teknologi tinggi,
namun dengan manajemen yang baik, mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan
ekonomi Yang tinggi.
7) Kewirausahawan (Entrepreneurship)
7) Kewirausahawan (Entrepreneurship)
Para pengusaha memiliki perkiraan yang matang bahwa input
yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat atau menjadi barang dan jasa yang akan dibutuhkan masyarakat.
Kemampuan mengombinasikan input dapat disebut sebagai k.emampuan inovasi.
Sejarah mencatat bahwa kemampuan inovasi tidak selalu dikaitkan dengan
teknologi tinggi. Contohnya, produk Coca Cola, salah satu minuman ringan
terlaris di dunia, dihasilkan oleh wirausaha Amerika Serikat.
8) Informasi
8) Informasi
Syarat agar pasar be adalah ada, Infomasi yang sempurna dan seimbang arus
informasi, para pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan dengan lebih cepat dan
lebih baik.
Pertumbuhan ekonomi suatu Negara sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan ekonomi bangsanya, karena jika pertumbuhan ekonomi di sebuah Negara tau di sebuah daerah mengalami kenaikan maka rakyatya pun dapat hidup sejahtera. Sama halnya dengan yang terjadi pada Negara Indonesia, jika perekonomian Indonesia mengalami penurunan maka sangat berpengaruh dengan kesejahteraan rakyatnya. Beberapa faktor di atas dapat menyebabkan penurunan perekonomian jika tidak dikelola dengan baik. Sebagai contoh sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia seperti bahan tambang yang masih banyak tersimpan di dasar bumi, tidak dapat dikelola dengan baik oleh sumber daya manusia karena IPTEK yang dimiliki masih kurang dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainnya. Hasilnya adalah banyak bahan tambang di Negara Indonesia yang dikelola oleh pihak asing. dengan begitu hasil dari bahan tambang itu sekarang bukan hanya milik Indonesia saja tetapi sebagian besar menjadi milik Negara yang mengelolanya dengan IPTEK yang lebih baik. dengan begitu Indonesia mendapatkan sedikit keuntungan dalam bidang ekonomi.
Jika Indonesia memiliki IPTEK yang cukup untuk mengelola seluruh kekayaan alam di Negara ini, maka Indonesia dapat mengimpornya ke Negara luar. Dan pasti Indonesia memeliki keuntungan yang jauh lebih besar dan digunakan sebagai uang Negara untuk membangun fasilitas-fasilitas umum bagi rakyatnya yang bertujuan untuk lebih mencerdaskan dan menyejahterakan rakyatnya.
Sumber :
Pertumbuhan ekonomi suatu Negara sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan ekonomi bangsanya, karena jika pertumbuhan ekonomi di sebuah Negara tau di sebuah daerah mengalami kenaikan maka rakyatya pun dapat hidup sejahtera. Sama halnya dengan yang terjadi pada Negara Indonesia, jika perekonomian Indonesia mengalami penurunan maka sangat berpengaruh dengan kesejahteraan rakyatnya. Beberapa faktor di atas dapat menyebabkan penurunan perekonomian jika tidak dikelola dengan baik. Sebagai contoh sumber daya alam yang sangat melimpah di Indonesia seperti bahan tambang yang masih banyak tersimpan di dasar bumi, tidak dapat dikelola dengan baik oleh sumber daya manusia karena IPTEK yang dimiliki masih kurang dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainnya. Hasilnya adalah banyak bahan tambang di Negara Indonesia yang dikelola oleh pihak asing. dengan begitu hasil dari bahan tambang itu sekarang bukan hanya milik Indonesia saja tetapi sebagian besar menjadi milik Negara yang mengelolanya dengan IPTEK yang lebih baik. dengan begitu Indonesia mendapatkan sedikit keuntungan dalam bidang ekonomi.
Jika Indonesia memiliki IPTEK yang cukup untuk mengelola seluruh kekayaan alam di Negara ini, maka Indonesia dapat mengimpornya ke Negara luar. Dan pasti Indonesia memeliki keuntungan yang jauh lebih besar dan digunakan sebagai uang Negara untuk membangun fasilitas-fasilitas umum bagi rakyatnya yang bertujuan untuk lebih mencerdaskan dan menyejahterakan rakyatnya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar